Review Buku Kelakuan Orang Kaya - Puthut EA

By Alfian Ahmad Saputra - Desember 02, 2020

 Review oleh : Kamahardika (@kamahardika)


Judul: Kelakuan Orang Kaya 

Penulis: Puthut EA

ISBN: 978-602-1318-71-3

Tebal: 255 halaman

Ukuran: 13 cm X 20 cm

Penerbit: Mojok

Cetakan I, 2018

 

    Puthut EA dengan Mojok ibarat gula dan semut. Mendengar nama Mojok kebanyakan buku yang diterbitkannya merupakan hasil goresan tinta Mas Puthut. Pria yang lahir di Rembang 43 tahun lalu telah menulis setidaknya 29 karya fiksi maupun non fiksi salah satunya yaitu buku kumpulan cerpen ini.

    Buku ini dibuka oleh cerita berjudul “Kisah Rio”. Saat itu Rio—seorang dosen-- sedang berkunjung ke rumah temannya yang menjadi tokoh utama dalam kisah ini. Sebelumnya dia baru saja mampir ke sebuah minimarket dan bertemu seorang anak kecil beserta ibunya. Si anak ingin membeli es krim namun yang yang dibawa sang ibu hanya cukup untuk membeli beberapa mi instan. Tak lama setelahnya, Rio menawari gadis kecil itu sebuah es krim. Gadis itu mengiyakan orang asing yang sangat baik menurutnya. Rio kemudian membawa sebatang es krim ke hadapan gadis itu lalu melahapnya tepat di depan matanya. Hal itu dia ceritakan kepada tuan rumah yang sedang dia kunjungi saat itu sambil tertawa cekikikan mengingat kejadian tersebut. Tokoh utama nampak kesal dengan kelakuan temannya. Mereka baru bersantai sejenak sambil mengisap batang rokok hingga kemudian Rio meminta pamit, “inginku bagikan cerita lucu ini bersama teman-teman sambil gitaran,” katanya.

    Belum saja motor yang dia kemudikan melaju di atas aspal, dia mendapati bahwa ban motornya bocor dan menanyakan di mana tukang tambal ban terdekat. Setelah memberi tahu lokasinya, sang tokoh utama pergi ke dapur, menutup pintu rumahnya sambil melirik pisau yang dia gunakan untuk menusuk ban motor Rio. Dia pun kembali ke ruang depan, menyeruput kopi sambil mendengarkan ponselnya berdering karena telpon dari Rio. Dia membayangkan Rio yang sedang kehujanan di dekat kuburan hampir jam Sembilan malam.

    Itu adalah kisah terbaik menurut saya diantara 54 kisah lainnya. Banyak dari cerita pendeknya bertemakan slice of life yang tak jauh dari unsur agama. Tulisannya hanya memakan dua sampai tiga halaman menjadikan kisah-kisahnya enak dibaca di antara waktu sibuk dalam waktu sekali duduk.

    Meski begitu aku merasa bosan setelah beberapa halaman kulalui. Alasannya karena plot yang mudah ditebak ditambah beberapa kisahnya yang menurutku terlalu pendek. Diksi yang kurang kaya membuat karya lulusan sarjana filsafat ini terkesan biasa-biasa saja. Kuberi rating 3/5 untuk buku ini.



  • Share:

You Might Also Like

0 Comments