Resensi Buku Cerpen Memburu Muhammad - Feby Indirani
By Alfian Ahmad Saputra - Juni 06, 2021
Judul : Memburu Muhammad
Penulis : Feby Indriani
Penerbit : Bentang Pustaka
ISBN : 978-602-291-747-8
Ukuran : 20,5 cm
Tebal : 210 Halaman
Harga : Rp.69.000
Blurb
“Mungkin bisa ada ratusan Muhammad baru di kelurahan ini saja, Bapak yakin ingin menemukan satu Muhammad?”
“Ada cara untuk membuatnya lebih mudah, kah? Katanya ini zaman serbacanggih, orang kuno seperti aku tidak mengerti! Siapa di sini yang bisa menggunakan benda terang bercahaya itu, yang bisa memberikan jawaban?"
Kumpulan cerpen MEMBURU MUHAMMAD adalah yang kedua dari trilogi Islamisme Magis karya Feby Indirani, setelah BUKAN PERAWAN MARIA yang telah keliling berbagai kota di Indonesia, hingga mancanegara: Italia, Belanda, Jerman, Belgia, dan Inggris.
Kumpulan cerita baru ini menggelitik, menyusup masuk ke sari pati keberagamaan masa kini. Aneka rupa tema dan cerita—suara dari alam kematian yang menggemparkan kampung di Jakarta, kiai yang hidup kembali setelah wafat, dilema bakso terenak di dunia, pelukis yang ingin melukis Tuhan, malaikat yang mencintai dengan pedih, negeri Tuantu yang dilanda mitos dan pandemi, juga seorang yang mengaku musuh Nabi menyandera petugas kelurahan. Jenaka, juga mengharukan.
Resensi
Kumpulan cerita pendek Feby Indirani yang kedua dari trilogi Islamisme magis. Tentang Annisa yang muak melihat kedua orang tuanya memakan mayat saudaranya sendiri karena berghibah, tentang jenazah bu Halizah yang lupa dimandikan, tentang Abu Jahal yang mencari kebingungan mencari Muhammad karena banyaknya nama Muhammad, tentang Pelukis yang ingin melukis tuhannya, juga tentang anak kecil yang bertanya kepada Ibunya seperti apa Tuhan.
Cerita dalam buku ini terasa begitu dekat dengan kehidupan kita. Penulis memberikan sudut pandang baru dan unik dalam penyampaian ceritanya, serta membahas topik tentang isu-isu agama yang kini sering diperdebatkan di media sosial. Cerita-cerita didalam buku tersebut membuat saya merasa ber-Nostalgia kembal di saat saya kecil dalam suasana mengaji. Kisah - kisah klasik yang penuh dengan makna dan ending yang tak terpikirkan.
Buku ini terdapat 19 cerpen dengan halaman tidak terlalu banyak yaitu 210 halaman. Namun tidak mengurangi isi ataupun makna cerita dalam buku ini. Adapun cerita favorit saya adalah "Rahasia Rumah Kami" bercerita tentang Annisa yang jijik melihat kedua orang tuanya memakan mayat tantenya sendiri sambil berghibah menjelekan orang - orang.
Buku ini cocok untuk kita yang ingin bernostalgia dengan kisah yang pernah diceritakan oleh guru ngaji kita pada saat kecil. Meskipun membahas hal - hal yang berbau agama Islam namun buku masih relevan dibaca buat siapa saja. Dan tentu banyak hal baik yang dapat kita petik dalam buku ini.
"Tuhan tidak mungkin
ada di dalam kita, Bu.
Pasti kita yang ada di dalam Tuhan"
"Dia Bertanya Pada Tuhan"
Halaman 104
Rate : 5/5 Bintang
0 Comments