Resensi Novel Lost Child (Permintaan si Gadis Pembohong) - Torey Hayden
By Alfian Ahmad Saputra - Maret 08, 2022
Judul : Lost Child (Permintaan Si Gadis Pembohong)
Penulis : Torey Hayden
Penerjemah : Ingrid Dwijani Nimpoeno
Penerbit : Penerbit Qanita
ISBN : 978-602-402-188-7
Ukuran : 21 cm
Tebal : 408 Halaman
Harga : Rp.105.000
Blurb
“Dia ingin membunuh.
Membunuh. Membunuh. Hingga semua orang mati,” kata Jessie. “Itulah
sebabnya dia harus berada di sini, karena ada setan dalam dirinya.”
Di sudut Wales yang terlupakan, seorang gadis kecil mendekam di rumah singgah untuk anak-anak bermasalah. Jessie yakin setan sudah merasukinya ketika masih dikandung sang ibu. Dia percaya itulah penyebab kenakalan dan kepiawaiannya memintal cerita bohong. Itulah mengapa orangtuanya menelantarkannya. Itulah mengapa tidak ada yang menyayanginya.
Di sudut Wales yang terlupakan, seorang gadis kecil mendekam di rumah singgah untuk anak-anak bermasalah. Jessie yakin setan sudah merasukinya ketika masih dikandung sang ibu. Dia percaya itulah penyebab kenakalan dan kepiawaiannya memintal cerita bohong. Itulah mengapa orangtuanya menelantarkannya. Itulah mengapa tidak ada yang menyayanginya.
Resensi
Apa jadinya jika seorang anak perempuan yang suka berbohong meminta pertolongan, yang sayangnya permintaan tolongnya tidak dipercaya seluruhnya?
Merupakan buku novel pengalaman penulis sendiri, Torey Hayden. Beliau merupakan guru atau fasilitator yang menangani anak-anak berkebutuhan khusus. Torey suka menulis catatan mengenai murid yang diajarnya. Salah satunya ditandai dengan terbitnya buku ini.
Bercerita tentang seorang anak perempuan bernama Jessie yang di pindahkan orang tuanya ke rumah singgah anak (Panti asuhan) karena sering melakukan hal diluar nalar seperti membakar rumah, mengencingi ranjang kakaknya dan sering berbohong.
Diketahui Jessie mengidap RAD (Reactive Attacment Disorder) yakni gangguan kesehatan mental dimana seorang anak tidak tahu cara menjalin kedekatan orang dengan orang lain. Biasanya ini disebabkan dari pola asuh orang tua yang kurang membangun kedekatan pada anak pada usia dini. Hal itu yang menyebabkan Jessie bertindak nakal salah satunya adalah berbohong alih-alih membangun kedeketan dengan orang lain, dia justru di benci oleh anak-anak di rumah singgah.
Hingga kemudian muncul sebuah konflik dimana Jessie mengaku mengalami kekerasan seksual oleh salah satu staff dirumah singgah. Pernyataan ini membuat Torey ragu, dia berasumsi Jessie berbohong, tetapi ia juga harus mewaspadai kemungkinan dia tidak berbohong. Apakah Jessie benar-benar tidak berbohong? atau itu hanya salah satu tindakan Jessie untuk membangun kedekatan dengan Torey?
Mengangkat tema tentang psikologi anak terutama tentang anak berkebutuhan khusus yang di dalamnya juga membahas mengenai tentang bagaimana cara menangani suatu tindakan yang dilaukakn anak dan bagaimana membuat sistem pelajaran yang menarik sehingga membuat anak menjadi tertarik dengan hal tersebut.
Untuk alur cerita berisi tentang pertemuan mingguan antara Torey dan Jessie, yang dimana setiap bergulirnya cerita akan mengungkap apakah yang Jessie katakan itu benar atau dia hanya berbohong. Bahasa yang digunakan juga ringan dan mudah dipahami (Meskipun dibeberapa tulisan terdapat istilah yang kurang saya mengerti). Sayang sekali buku ini juga belum dilengkapi dengan pembatas buku.
Kesimpulan buku ini cocok untuk dibaca guru atau tenaga pengajar. Meskipun di dalamnya
membahas tentang pembelajaran untuk anak berkebutuhan khusus namun masih tetap relevan untuk digunakan di sekolah formal lainnya. Alur yang disuguhkan juga menarik untuk disimak hingga akhir.
"Semua orang ingin bahagia.
Semua orang ingin menjalani
kehidupan yang memuaskan,
Dipenuhi cinta dan keterikatan"
Hal 307
Rating 5/5 Bintang
0 Comments