Judul : Educated (Terjemahan)
Penulis : Tara Westover
Penerjemah : Berkat Setrio
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 978-602-065-035-7
Ukuran : 20 cm
Tebal : 516 Halaman
Harga : Rp.128.000
Blurb :
Lahir dari keluarga
komunitas penyintas di pegunungan Idaho, Tara Westover berusia tujuh
belas tahun saat pertama kali menginjakkan kakinya di ruang kelas.
Keluarganya sangat terisolasi dari masyarakat kebanyakan sehingga tidak
ada yang memastikan apakah anak-anak mereka mendapatkan pendidikan, dan
tidak ada yang turun tangan ketika salah seorang kakak laki-laki Tara
melakukan kekerasan. Ketika seorang kakak laki-lakinya yang lain masuk
perguruan tinggi, Tara memutuskan mencoba kehidupan baru. Pencariannya
akan pengetahuan mengubahnya, membawanya melintasi lautan dan benua, ke
Harvard dan Universitas Cambridge. Baru setelah itu dia bertanya-tanya
apakah dia telah bepergian terlalu jauh, apakah masih ada jalan pulang.
Resensi :
Saya mengenal buku saat saya melihat-lihat laman goodreads dan menemukannya. Buku ini juga memenangkan Goodreads Choice Awards pada tahun 2018. Tak hanya itu, buku ini juga masuk dalam jajaran buku yang direkomendasikan salah satu pemilik perusahaan Microsoft yaitu Bill Gates. Tentu saja, hal itu menambah keyakinan saya untuk membaca buku ini.
Merupakan buku Autobiografi yang ditulis lengkap oleh Tara Westover. Dia berhasil menyelesaikan program Doktornya. Berasal dari Idaho, tinggal di daerah lembah bersama keluarganya yang bisa dibilang "Ektrimis". Tidak percaya dengan pemerintah beserta isi didalamnya. Tidak menyekolahkan seluruh anak-anaknya dan bahkan hanya tiga dari enam anak yang memiliki akta kelahiran. Ayahnya juga tidak mengizinkan keluarganya pergi kerumah sakit. Karena menurut pandanganya ayah Sakit yang diberikan Tuhan tentu akan disembuhkan Tuhan sendiri, Dokter hanya akan membuat murka tuhan, karena dianggap bergeser jauh dari apa yang telah tuhan ajarkan.
Ayahnya Tara sendiri bekerja di lahan menyimpanan rongsokan miliknya sendiri. Si Ayah juga sering menelan mentah-mentah ayat dalam kitab suci agamanya. misalnya “Butter and honey shall he eat, that he may know to refuse the evil, and choose the good.” Bapak ini mengartikan bahwa salah satu di antara susu dan madu itu baik, sementara yang satu buruk. Kemudian dia bakal halu dan merasa mendapatkan wahyu dari tuhan bahwa madu itu baik. Seketika seluruh susu atau makanan yang mengandung susu, langsung disingkirkan. Mereka langsung menimbun bergalon-galon madu dan makan sereal tanpa susu.
Si Bapak juga tipe orang yang percaya 31 Desember 1999
adalah akhir dunia. alasannya komputer tidak bisa menerima input 00 dari
2000, hingga sejak bertahun-tahun sebelumnya dia dan sekeluarga langsung secepatnya menimbun makanan, bensin, dan obat-obatan herbal untuk menyambut
kiamat atau sering dia sebut "Hari Kemurkaan". Anehnya keluarga yang lain hanya mengikuti perkataan sang ayah. Hingga kemudian hari si ayah diketahui mengidap penyakit mental. Tidak dapat diketahui itu
bipolar disorder atau schizophrenia, karena si ayah juga tidak mau pergi ke dokter.
bipolar disorder atau schizophrenia, karena si ayah juga tidak mau pergi ke dokter.
Tara setelah belasan tahun berada dikeluarga tersebut mencoba memerdekakan dirinya sendiri. Dia mempelajari sendiri pelajaran-pelajaran sekolah. Uang yang dia dapat dari hasil pekerjaanya menjadi pelayanan ditoko. Hingga dia lulus sekolah dengan cara kejar paket, dan akhirnya diterima di Brigham Young Unversity. Hingga akhirnya berhasil mendapatkan gelar Doktor di Universitas Cambrige lewat beasiswa yang diterimanya.
Membaca buku ini membuat saya menjadi tahu, keluarga "Ekstrimis" tidak hanya ada di Indonesia bahkan di negara maju sekalipun ada keluarga seperti itu. Contohnya ada didalam buku ini. Dari buku ini saya juga menjadi termotivasi untuk terus belajar menuntut ilmu dari mana saja. Dengan pendidikan kita akan mengubah segala pandangan kita yang masih abu-abu menjadi terang dan jelas. Buku ini juga menggambarkan bagaiman ke-fanatik-an pada suatu kepercayaan dapat merusak atau menghambat kemajuan seseorang.
"Masa lalu adalah hantu,
bukan sesuatu yang penting,
tidak memiliki pengaruh apapun
Hanya masa depanlah
yang memegang kendali"
Hal. 411
Rating 4/5 Bintang
2 Comments
Sepertinya menarik untuk dibaca :). Terima kasih reviewnya.
BalasHapusMy pleasure. Terima kasih sudah berkunjung :D
Hapus