Judul : Remember The Flavor
Penulis : Fei (Berdasarkan ide cerita dari Dyan Sunu Prastowo
dan skenario dari Ratih Kumala)
Genre : Romance
Penerbit : Haru
ISBN : 978-602-6383-06-08
Ukuran : 19 cm
Tebal : 244 Halaman
Harga : Rp.46.000
Sinopsis :
Dimas dan Melodi adalah
dua sahabat yang saling mencintai, walau kata cinta tidak pernah terucap
dari bibir masing-masing. Dimas selalu ada untuk Melodi dan menjadi
suporter utamanya. Namun ketika Melodi memilih pergi meninggalkan Dimas
untuk mengejar impian, akankah Dimas masih tetap ada untuknya ketika ia
kembali?
Karena rasa itu tidak pernah mati, ia selalu ada di hati....
Karena rasa itu tidak pernah mati, ia selalu ada di hati....
Review :
Bercerita
tentang dua orang sahabat yang bernama Dimas dan Melodi mereka saling
mencintai tapi tak pernah berani mengungkapkan satu sama lain. Dimas
bekerja di kedai es krim "Mirasa" yang telah didirikan oleh ayahnya
sendiri. Dimas ingin mencapai impiannya yaitu menciptakan rasa es krim baru namun apalah daya es krim ciptaan Dimas selalu gagal atau tidak laku. Sedangkan Melodi masih ingin mengejar impiannya sejak dulu yang
masih sampai sekarang ia kejar yaitu menjadi seorang Penyanyi seperti
Ibunya.
Dimas sahabat dekatnya sangat mendukung impian Melodi, dimas selalu mengantarnya untuk mengikuti audisi hingga ke luar kota messkipun Melodi selalu gagal. Berbanding terbalik dengan ibunya yang melarang Melodi untuk menjadi Penyanyi dan malah menyuruh Melodi untuk mencari pekerjaan lainnya. Tentu saja melodi tetap teguh memegang impiannya tersebut, alhasil ibunya mengusir Melodi dari rumah dan Melodi tinggal di kedai milik ayahnya Dimas dan membantu pekerjaan disana. Dimas yang mendengar hal tersebut merasa antar sedih dan bahagia dan mereka akhirnya semakin dekat.
Waktu terus berlalu, akibat suatu insiden akhirnya ibunya melodi merestui apa yang ingin Melodi gapai. Kemudian ibu Melodi membawanya pergi ke jakarta dan berjanji akan pulang dan menemui Dimas kembali. Namun sepeninggal Melodi, Dimas mulai merasa kesepian walaupun sering ngobrol lewat Handphone tetap saja lambat laun obrolan tersebut akan merasa semakin terkikis akibat kesibukan masing-masing.
Hingga datang seorang wanita bernama Arnesti yang untuk pertama kalinya menyukai es krim ciptaan Dimas tersebut, Dimas merasa senang dan ingin berbicara dengan Arnesti. Lambat laun Dimas dan Arnesti semakin dekat dan memutuskan untuk tunangan tanpa di sadari Melodi datang dan terpaku kaget melihat Dimas dan Arnesti sudah bertunangan. Akankah Dimas memilih Melodi sahabat lamanya ? atau malah Arnesti yang sudah bertunangan dengan dia ?
ENTAHLAH ...
Hanya itu yang bisa saya katakan. Mengapa begitu ? karena ending dibuku ini dibuat menggantung dan saya benci hal tersebut. Mungkin buku ini dibuat sebagai tehnik marketing dari film yang berjudul sama dengan alur cerita yang sama. Penulis juga memberikan kebebasan kepada pembaca untuk menganggap cerita dalam buku ini berdiri sendiri atau saling berdampingan.
Tapi dibalik kekurangan tersebut masih hal yang saya sukai dari buku ini seperti alur cerita yang ringan dan tidak membosankan, beberapa tokoh juga diceritakan secara detail. Namun, entah mengapa pada saat Arnesti datang penulis terlalu terburu-buru dalam menceritakan kejadian antara Arnesti dan Dimas.
"Apa impian itu harus selalu berupa sesuatu
yang terasa jauh dan butuh dikejar ?
Tidak bisakah impian itu adalah
sesuatu
yang dekat dan layak dipertahankan ?"
(hal. 173)
Rating : 3/5 Bintang
0 Comments