Review Novel Your Name (Kimi No Nawa) - Shinkai Makoto
Di lain pihak, Taki, seorang pemuda SMA yang tinggal di Tokyo, juga bermimpi dirinya menjadi seorang gadis SMA yang tinggal di sebuah desa yang dikelilingi pegunungan.
Akhirnya, keduanya pun sadar bahwa mereka bertukar tubuh dalam mimpi masing-masing.Takdir yang mempertemukan mereka itu mulai menggerakkan roda-roda nasib.
Review :
Novel ini ditulis oleh sutradara Shinkai Makoto berdasarkan film animasi "Your Name" yang sudah tayang 2016 lalu. Berikut trailer dari animasi tersebut :
Bercerita tentang dua tokoh yang saling bertukar jiwa bernama Tachibana Taki seorang murid SMA yang bertempat tinggal di Tokyo dengan susana kesibukannya dia tinggal bersama Ayahnya dan Miyamizu Mitusha juga seorang gadis SMA namun berbanding terbalik dengan Taki, Mitsuha bertempat tinggal desa yang bernama Itomori, dia tinggal bersama Neneknya (Miyamiyu Hitoha) dan Adeknya (Miyamizu Yotsuha), Disebuah Desa terpencil dekat dengan lereng gunung. Keluarga Miyamizu Merupakan keluarga yang masih memegang teguh Tradisi yang diturunkan secara turun temurun. Mereka berdua juga sering membantu neneknya membantu dalam acara upacara kuil. Karena profesi neneknya tersebut, Mitsuha kadang merasa sebal. Ia sering diejek kelompok tertentu di sekolahnya. Pada suatu hari, saat Mitsuha selesai dari tugasnya di kuil, ia berteriak marah dengan mengatakan ingin menjadi laki-laki saja.
Kesokan harinya tanpa disadari Mitsuha berubah menjadi seorang cowok (bukan berubah sih , lebih ke berpindah jiwa, jadi pikirannya masih dalam pikiran orang tersebut namun menggunakan tubuh yang berbeda) semua mengira ini semua hanya mimpi namun lambat laun mimpi tersebut seakan akan seperti kenyataan dan akhirnya mereka berdua menyadari hal tersebut dan mulai berkomunikasi lewat buku catatan masing-masing. Walaupun mereka saling mencatat nomor telepon masing-masing. Mereka tidak dapat saling menghubungi. Misteri apa yang terjadi sebenarnya?
Novel romansa dipadukan dengan fantasi yang membuat pembaca semakin menikmati isi cerita yang ditulis. Berceritakan menggunakan dua sudut pandang, yaitu Taki dan Mitsuha. Jujur pertama kali saya agak bingung mencermati tulisan saat Taki maupun Mitsuha berbicara dan ternyata dibedakan lewat font yang dicetak berbeda.
Cerita dalam buku ini juga tidak membosankan dan enak untuk diikuti. Didalam cerita kita juga dikejutkan dengan konflik yang ternyata tidak kita ketahui sebelumya. Buku ini menyadarkan kita agar selalu bersyukur atas apa yang kita miliki sekarang. Jangan pernah menyia-nyiakan apa yang telah kita miliki sekarang.
Hal. 140
2 Comments
Baru tahu kalo ada novelnya. Terima kasih reviewny membantu :)
BalasHapusTerima kasih sudah berkunjung :)
Hapus