Judul : The Plotters (Terjemahan)
Penulis : Un-Su Kim
Penerjemah : Ingrid Nimpoeno
Penerbit : Naura Books
ISBN : 978-623-242-119-6
Ukuran : 22 cm
Tebal : 409 Halaman
Harga : Rp.98.000
Blurb
Aku Reseng. Pembunuh bayaran.
Hanya menghabisi orang lain sesuai perintah.
Pilih saja caranya.
Yang cepat tanpa rasa sakit?
Atau perlahan, penuh siksaan?
Para perencana akan mempersiapkan segalanya.
Aku tinggal mengeksekusi.
Tunggu saja, Aku akan menjadi orang terakhir yang kau lihat sebelum menutup mata.
Selagi nyawa perlahan tercerabut dari tubuhmu.
Jangan coba-coba lari.
Mari selesaikan ini secepat mungkin.
Kau tewas.
Aku mendapatkan uangnya.
Akhir cerita.
Hanya menghabisi orang lain sesuai perintah.
Pilih saja caranya.
Yang cepat tanpa rasa sakit?
Atau perlahan, penuh siksaan?
Para perencana akan mempersiapkan segalanya.
Aku tinggal mengeksekusi.
Tunggu saja, Aku akan menjadi orang terakhir yang kau lihat sebelum menutup mata.
Selagi nyawa perlahan tercerabut dari tubuhmu.
Jangan coba-coba lari.
Mari selesaikan ini secepat mungkin.
Kau tewas.
Aku mendapatkan uangnya.
Akhir cerita.
Resensi
Menceritakan tentang kisah pembunuh bayaran bernama Reseng. Di dalam buku ini kita akan disuguhkan segala kegiatan yang dilakukan oleh seorang pembunuh bayaran dan tentu berbagai macam aksi yang dilaukakn oleh Reseng. Reseng sendiri lahir dan dibuang oleh ortunya di "tempat sampah" yang berada di depan perpustakaan. Reseng kemudian di adopsi oleh pemilik perpustakaan tersebut, dan tumbuh besar di dalam perpustakaan. Perpustakaan itu di beri nama "Kandang Anjing" karena segala transaksi seperti narkoba, menyewa pembunuh bayaran semua di lakukan dalam satu tempat tersebut.
Terdapat salah satu kelompok yang di sebut (Perencana) yang di menentukan siapa saja yang akan di bunuh. Akibat salah satu kesalahan yang di lakukan Reseng, membuat dia berada dalam sebuah masalah. Seseorang telah memasang bom di bawah klosetnya. Dan Reseng kini mencari tahu siapa dalang di balik pemasang bom di klosetnya. Apakah Reseng berhasil menemukan pelaku pemasang bom di toiletnya tersebut? Apakah Reseng terdapat di daftar perencana?
Alur dan plot yang disuguhkan dalam novel ini begitu halus dan saling berkaitan satu sama lain. Meskipun bertema novel kriminal dimana pembunuhan dan darah ada di setiap bab, namun penulis tetap memasukan unsur satir, sedih, bahagia, kisah cinta, semua bercampur menjadi satu dalam novel ini.
Penulis novel ini juga manamai tokoh dengan nama hewan atau nama absurd lainnya yang tentu saja membuat pembaca mudah mengingatnya. Seperti Rakun tua, beruang, tukang cukur, gadis pabrik. Novel ini mengakat tema tentang konflik politik yang begitu kelam. Novel ini juga penguasa yang seenaknya memakai kekuasaannya tanpa berfikir apa yang telah di lakukannya.
"Kami tidak punya pilihan karena memang, seperti
itulah dunia dan karena hidup itu keras
dan karena kami tidak punya kekuasaan"
Hal 293
Rating 5/5 Bintang
0 Comments